Sabtu, 19 Desember 2015

pemahaman lintas budaya



DAYA TARIK WISATA PULAU WANGI-WANGI
(WAKATOBI)


 



KELOMPOK 8 :
1.       SITI HALMIA
2.    SUCI NURUL RAHMADANI HATTA
3.    ULFISARI




POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2015/2016


























 
DAFTAR ISI


DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR................................................................................................... 3
BAB  1  PENDAHULUAN.......................................................................................... 4
1.    LATAR BELAKANG........................................................................................ 5
2.    BATASAN MASALAH.................................................................................... 6
3.    RUMUSAN MASALAH................................................................................... 6
4.    TUJUAN MAKALAH....................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................................ 7
1.    KEPARIWISATAAN........................................................................................ 7
2.    PENGERTIAN DAYA TARIK WISATA........................................................ 8
3.    PEMBAGIAN DTW.......................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................. 10
1.    PULAU WANGI-WANGI................................................................................. 10
2.    DTW PULAU WANGI-WANGI....................................................................... 11
3.    AKSESIBILLITAS............................................................................................ 16
4.    KEAMANAN..................................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 20
1.    KESIMPULAN.................................................................................................. 20
2.    SARAN.............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..22











KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, karena dengan rahmatNYA dan karuniaNYA kami dapat menyusun makalah  ini dengan baik. Makalah ini kami  susun sebagai bentuk pelestarian Parawisata Indonesia.
Sebagai masyarakat yang menjalani hidup dilingkungan yang menjadi kawasan pariwisata tentunya sangat menguntungkan sekali karena akan memberikan pilihan pekerjaan yang lebih luas. Sebagai penggiat pariwisata, seseorang tentunya harus mengetahui tentang Daya Tarik Wisata yang ad di pulau WANGI-WANGI kabupaten WAKATOBI.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca kami perlukan agar makalah ini menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Makassar, 03 Desember  2015


Penyusun
Kelompok 8




BAB I
PENDAHULUAN


1.            LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan  negara maritim dengan  ribuan  pulau, sehingga menyebabkan Indonesia memiliki ribuan kebudayaan yang beranekaragam. Potensi yang dimiliki Indonesia sangat beragam, khusunya dilihat dari bidang pariwisatanya.
Pariwisata di Indonesia sangat potensial apabila dikelola dan dikembangkan dengan baik oleh pemerintah. Hal itu tentunya dapat membantu perekonomian warga negara Indonesia, dan dapat membantu pendapatan negara. Sayangnya belum banyak pariwisata di Indonesia yang dimaksimalkan oleh pemerintah guna menarik perhatian para wisatawan, baik Domestik maupun Mancanegara. Namun selain berbagai hal positif yang terjadi karena adanya tempat atau Daya Tarik  Wisata , tak jarang banyak hal negatif yang juga terdapat Daya Tarik Wisata tersebut. 
WAKATOBI adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten WAKATOBI adalah Wangi-wangi. Kabupaten Wakatobi terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utama tersebut.
Sebelum 18 Desember 2003, kepulauan ini disebut Kepulauan Tukang Besi dan masih merupakan bagian dari Kabupaten Buton. Kabupaten Wakatobi berada di selatan garis khatulistiwa dan seperti daerah lain di Indonesia. Wakatobi memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Wakatobi memiliki luas wilayah 823 km2 dan jumlah penduduk 92.995 jiwa (BPS) dengan kepadatan 115.
Wakatobi juga merupakan salah satu Taman Nasional Wakatobi yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta hektar, menyangkut keanekaragaman hayati laut dan karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Keindahan dan kekayaan kawasan Taman Nasional Wakatobi sebenarnya sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Bukan hanya terumbu karang, WAKATOBI juga memiliki beragam jenis wisata budaya, maupun wisata alam.
Pulau Wangi-wangi atau juga masyarakat sekitar menyebutnya Pulau Wanci adalah sebuah pulau di Sulawesi Tenggara yang terkenal akan keindahan lautnya. Di bagian barat berbatasan dengan Pulau Kapota jaraknya cukup dekat sekitar 10 kilometer. Pulau ini menjadi bagian dari Kepulauan Tukang besi. Wangi-wangi juga memiliki banyak DTW baik wisata Alam, Wisata Buatan, maupun Wisata Buatan. Salah satunya adalah, Cemara Beach, Wungka Toliamba, dan Karia’a. Pulau Wangiwangi merupakan wilayah Kabupaten Wakatobi dan sekaligus merupakan pusat administrasi Kabupaten Wakatobi.











2.            BATASAN MASALAH

2.1  Aksesibilitas menuju  Pulau WANGI-WANGI

2.2  Keamanan yang ada DI DTW pulau WANGI-WANGI


3.            RUMUSAN MASALAH

3.1   Bagaimana Aksesibilitas menuju  pulau WANGI-WANGI ?

3.2 Bagaimana Keamanan yang ada di DTW pulau WANGI-WANGI ?


4.            TUJUAN MAKALAH

Sejalan dengan Rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui :

4.1   Untuk Mengetahui Bagaimana Aksesibilitas menuju DTW pulau WANGI-WANGI?

4.2   Untuk Mengetahui Bagaimana keamanan yang ada DTW pulau WANGI-WANGI?









BAB II
KAJIAN TEORI


1.            KEPARIWISATAAN

Menurut  Undang Undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

2.            PENGERTIAN DAYA TARIK WISATA

2.1         Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata  mempunyai daya tarik di samping harus ada objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu: (1) ada sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu yang bisa dikerjakan (3) ada sesuatu sesuatu yang bisa dibeli (something to buy).

2.2          Menurut Spillane (2002) ada lima unsur penting dalam suatu objek wisata yaitu: (1) attraction atau hal – hal yang menarik perhatian wisatawan;(2) facilities atau fasilitas - fasilitas yang diperlukan; (3) infrastructure atau infrastruktur dari objek wisata, (4) transportation atau jasa – jasa pengangkutan; (5) Hospitality atau keramahtamahan, kesediaan untuk menerima tamu.

2.3         menurut Dwyer dan Forsyth (1996) dalam Mudana (2002:24) terdapat tiga jenis sumber daya, yaitu (1) natural resources (sumber daya alamiah seperti gunung, pantai, wilayah liar, gurun, lautan, danau, flora dan fauna, iklim, sinar matahari, iklim dan sebagainya); (2) Man Made Resources (sumber daya buatan manusia seperti kota historis dan modern , desa, hiburan, campuran antara rekreasi dan olah raga, monumen, situs, bangunan dan relief, museum dan sebagainya); (3) human Resources (sumber daya manusia seperti populasi penduduk suatu destinasi,\

3.            PEMBAGIAN DAYA TARIK PARIWISATA

Daya tarik wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan di bagi menjadi tiga macam, yaitu :
3.1         Daya Tarik Wisata Alam
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4 kawasan yaitu;
3.1.1     Flora fauna
3.1.2      Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem hutan bakau.
3.1.3     Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau.
3.1.4     Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikanan



      
3.2         Daya Tarik Wisata Sosial Budaya
Daya Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai onjek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan.
3.3         Daya Tarik Wisata Minat Khusus
                        Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian. Contohnya: berburu mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dll.

            Perencanaan dan pengelolaan Daya tarik wisata alam, sosial budaya maupun objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan nasional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim perencana pengembangan daya tarik wisata harus mampu mengasumskan rencana kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan.









BAB III
PEMBAHASAN

1.            PULAU WANGI-WANGI


Pulau Wangi-wangi atau juga masyarakat sekitar menyebutnya Pulau Wanci adalah sebuah pulau di Sulawesi Tenggara yang terkenal akan keindahan lautnya. Di bagian barat berbatasan dengan Pulau Kapota jaraknya cukup dekat sekitar 10 kilometer. Pulau ini menjadi bagian dari Kepulauan Tukangbesi.Pulau Wangi-wangi juga merupakan wilayah Kabupaten Wakatobi dan sekaligus merupakan pusat administrasi Kabupaten Wakatobi. Wangi-Wangi adalah ibukota dari kabupaten wakatobi dan merupakan sebuah kecamatan di Sulawesi Tenggara, Indonesia.

Wangi-Wangi atau yang juga dikenal sebagai Wanci mempunyai luas hanya 23.359 km. Secara geografis dibagi dalam 14 desa dan 6 kelurahan. Pulau pulau kecil yang mengelilingi pulau ini di antaranya adalah Kapota, Kampenaua, Timu, Sumangga, dan Ottoue. Di antara pulau pulau tersebut hanya Kapota saja yang didiami oleh penduduk.

Kecamatan Wangi-Wangi menurut hasil sensus penduduk pada tahun 2011 berjumlah 23.869 orang dengan 11.647 orang laki laki dan sisanya 12.222 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk kecamatan wangi - wangi merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di wakatobi yakni sebesar 1,93 persen untuk tahun (2011). Wangi-wangi memiliki batasan antara lain;
Utara
Selatan
Timur
Barat
Laut Banda
Karena Pulau Wangi-Wangi merupakan pusat administrasi di Kabupaten Wakatobi maka kebutuhan kuliner lebih beragam di pulau ini dibandingkan di pulau-pulau lainnya. Anda bisa menikmati beberapa olahan laut yang masih sangat segar, misalnya kerang lunak (buli-buli) yang ditumis dengan campuran bawang goreng dan terasi, ikan bakar, sop ikan dan ada juga ikan yang disajikan seperti sushi dari Jepang dimana ikan diolah dengan rendaman air jeruk nipis selama 15 menit lalu disajikan mentah, hidangan tersebut dinamai perangi. Makanan lain di Pulau Wangi-Wangi yang patut Anda cicipi antara lain, yqitu tombole (tepung ubi kayu di campur dengan kelapa parut di bungkus daun pisang lalu di bakar dengan batu yang panas), kasouami (terbuat dari singkong), Barongko (berbahan dasar pisang yang di kukus dengan daun pisang).
Sebagian besar mereka yang berkunjung ke Pulau Wangi-Wangi atau yang juga dikenal dengan nama Pulau Wanci adalah wisatawan. Pulau Wangi-Wangi merupakan pintu gerbang menuju Taman Laut Wakatobi yang menyimpan keindahan dunia bawah laut memesona, kaya dan megah. Sebelum menyambangi Taman Laut Wakatobi, Anda bisa menyempatkan diri untuk menikmati keindahan alam, buatan dan budaya di Pulau Wangi-Wangi. Diantaranya adalah Pantai Cemara, Wungka Toliamba, dan Karia’a.

2.            DAYA TARIK WISATA DI PULAU WANGI-WANGI


2.1         WISATA ALAM

2.1.1     CEMARA BEACH

                               Cemara Beach atau biasa di sebut dengan Pantai Cemara merupakan salah satu wisata Alam yang terdapat di pulau Wangi-wangi, dengan hampaan pasir putih di pesisir pantai merupakan salah satu Daya Tarik yang menarik di pantai ini. Sesuai dengan namanya Pantai Cemara juga memiliki banyak pohon-pohon cemara yang tumbuh di sekitar pantai. Tidak hanya hamparan pasir putihnya saja, pantai ini juga terkenal akan keindahan bawah lautnya. Pantai Cemara ini terletak di desa Waha kecamatan Wangi-wangi dan cukup mudah di jangkau sebab Pantai ini dekat dengan jalan raya dan berada di sekitar pemikiman warga desa setempat.

Akses menuju untuk menuju DTW Pantai Cemara ini cukup mudah dijangkau hanya dengan waktu ± 30 menit dari pusat kota Wangi-Wangi dengan menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4. Untuk menuju Pantai Cemara ini, kita bisa carter mobil angkot yang biasanya mangkal di pasar, untuk 1 angkot mereka mematok harga sekitar Rp. 50.000 – 80.000. Biaya untuk masuk di Pantai ini gratis. Selain hanya menikmati keindahan yang ada di Pantai Cemara anda juga dapat menikmati fasilitas yang ada di pantai ini, seperti snorkeling, diving, bersampan, banana bot.dll. Di pantai cemara yang bisa kita lakukan selain duduk-duduk di pasir puutih sambil memandangi deburan ombak dan menerawang jauh ke laut lepas, kita bisa snorkling juga, tapi bawa alat sendiri ya, disini ga ada yang menyewakan ala snorkeling, bisa juga menikmati kelapa muda yang baru dipetik dari pohonnya langsung ke bapak-bapak penunggu disana seharga Rp. 5.000 per butir kelapa. di pantai ini juga tersedia Toilet untuk umum. Tetapi di Pantai Cemara ini tidak terdapat penginapan ataupun hotel di area DTW tersebut.

2.2  WISATA BUATAN 

2.2.1  WUNGKA TOLIAMBA WAKATOBI

            Wungka Toliamba wakatobi terletak di desa Waginopo. Puncak Waginopo merupakan salah satu Daya Tarik Wisata dataran tinggi. Dari atas puncak ini para wisatawan dapat menikmati pemandangan alam, dan areal perkebunan penduduk yang ditanami beberapa tanaman seperti mete, singkong, kacang, dll. Di samping itu juga wisatawan dapat menikmati panorama laut dan matahari terbenam (Sunset).
Puncak Toliamba Wakatobi berJarak ± 1,5 Km dari pusat kota, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Di puncak ini anda bisa menikmati jajanan pisang ijo, pisang epe’ dan gorengan lainnya.
2.2         WISATA BUDAYA

2.2.1     KARIAA’A
Upacara adat Karia’a adalah sama dengan perayaan sunatan. Upacara ini biasanya dilakukan oleh Suku Buton, dimana anak-anak mereka umumnya sudah disunat sejak usia lima tahun. Anak-anak perempuan peserta upacara adat Karia’a. Mereka dihiasi dengan pakaian adat tradisional suku Buton Wakatobi dan akan diusung selama perayaan berlangsung.
Upacara adat Karia’a merupakan salah satu tradisi Suku Buton Wakatobi yang sudah dilakukan sejak 1918. Begitu juga dengan upacara adat Bangka Mbule – Mbule dan Kabuenga yang usianya sudah ratusan tahun. Mempertahankan tradisi leluhur memang terus dilakukan oleh masyarakat Wakatobi. Pesta adat Karia’a merupakan tradisi khas masyarakat Kaledupa. Usungan 15 sampai 20 dalam sekali upacara. Kansodaa ini dipikul secara bersama 10 sampai dengan 12 orang dari kerabat masing - masing peserta. Mereka secara bersamaan dipikul dan diarak keliling kampung.
Upacara adat Karia’a, yang biasanya dilakukan di sebuah lapangan terbuka, ditandai dengan suara nyanyian dari sekelompok ibu-ibu. Seluruh peserta perayaan Karia’a akan mendapatkan bagian dari syara, yaitu pemimpin upacara Karia’a. Kemudian, semua peserta upacara akan menuju batanga, yaitu tempat perayaan dari rumah mereka masing-masing. Peserta menuju batanga dengan menggunakan kansoda’a, yaitu usungan yang terbuat dari bambu besi, atau oleh masyarakat setempat disebut o’o.
Perayaan Karia’a dilakukan dengan arak-arakan keliling kampung sambil membawa usungan. Uniknya, dalam perayaan Karia’a yang diusung bukanlah anak laki-laki yang telah disunat, melainkan anak-anak perempuan yang telah didandani dengan pakaian adat daerah Buton Wakatobi dan hiasan bunga di kepala. Setiap usungan bisa berisi tiga hingga lima anak perempuan dan diusung oleh empat hingga sepuluh laki-laki dewasa. Arak-arakan Karia’a boleh juga diikuti oleh laki-laki dewasa yang sudah disunat namun belum pernah mengikuti perayaan Karia’a sEbelumnya.
3.               AKSESIBILITAS
Akses yang dapat ditempuh menuju Wakatobi kecamatan Wangi-wangi dapat di tempuh melalui udarat, dan laut. Dari  Jakarta Anda bisa menggunakan maskapai penerbangan Batavia Air, Garuda, Lion Air, Merpati dan Sriwijaya dengan tujuan Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara.
3.1         MAKASSAR-WAKATOBI
Untuk Keberangkatan dengan pesawat dari Makassar ke Wakatobi, Paling gampang anda terbang ke Makassar dengan pesawat paling pagi dari Jakarta atau Kota lainnya, kemudian, Dari Makassar, Jadwal Pesawat Lion Wings Air Melayani Rute penerbangan Makassar / Ujung Pandang Menuju Bandara Matahora di Wakatobi Pulau wangi Wangi dengan jadwal keberangkat setiap hari .
a.     Hari : Senin, Selasa, Kamis, Sabtu, : Berangkat Jam 10 pagi dan tiba Jam 12.20 Siang
b.     Hari : Rabu, Jumaat, Minggu           : Berankat Jam 0810 Pagi dan Tiba Jam 10.30 Pagi.
3.2         KENDARI – WAKATOBI

           Dari Jakarta, ambil penerbangan sehari sebelum keberangkatan ke wakatobi. Penerbangan dari Kendari menuju wakatobi tersedia dengan keberangkatan setiap Hari.
a.             Hari : Senin , Rabu , Jumaat , Minggu : Berangkat Jam 0935 – Tiba Jam 10.20
b.             Hari : Selasa, Kamis , Sabtu                 : Berangkat Jam 1135 – Tiba Jam 12.20

3.3         FAST BOAT DARI BAU BAU- WANGI WANGI
 Dari Bau Bau, ada kapal express cantika, keberangkatan sekitar jam 1 siang menuju wangi wangi dengan durasi perjalanan selama 4 jam. Untuk info selanjutnya, Hubungi kami untuk bantuan pemesan tiket.

Disebabkan WAKATOBI terbagi 4 pulau dan akses menuju WAKATOBI juga butuh waktu beberapa lama untuk tiba di kabupaten WAKATOBI ini khususnya pulau Wangi-Wangi Sehingga menyebabkan kurangnya wisatawan yang datang berkunjung di pulau wangi-wangi ini. Dari jalur laut maupun udara saja sudah kita ketahui bahwa wisatawan lebih memilih untuk berkunjung di Bali yang menyebabkan lokasi dan transportasi jalur Udara maupun laut cukup lancar di bandingkan untuk datang ke pulau Wangi-wangi. Untuk pelabuhannya sendiri pulau wangi-wangi juga terdapat Pelabuhan Veri dan Pangulubello atau biasa diesebut oleh masyarakat setempat Jembatan Panjang. Namun pelabuhan tersebut hanya di singgahi oleh kapal-kapal yang menghubungkan ke pulau-pulau yang dekat dengan pulau Wangi-Wangi.

4.       KEAMANAN
Kurangnya keamanan yang ada di pulau Wangi-wangi khususnya di tempat-tempat DTW yang ada. Apalagi jumlah pengunjung di Wakatobi semakin  meningkat sangat pesat. Dengan Jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi  sudah mencapai 17.000 orang. Ir Hugua yang menjadi bupati pertama Wakatobi sejak tahun 2006 itu bercerita bahwa pada tahun 2009 lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi hanya sekitar 1.500 orang. Setelah dioperasikannya Bandara Matahora yang menghubungkan Wakatobi dan Kendari, jumlah wisatawan ke Wakatobi meningkat pesat.
Pada tahun 2014 lalu Ir Hugua optimis target itu akan dicapai karena didukung dengan Pelni yang membuka paket wisata bahari Lets Go Wakatobi yang sudah dimulai akhir tahun 2014 lalu. Dengan penambahan alternatif transportasi menuju Wakatobi, Ir Hugua jumlah pengunjung Wakatobi akan meningkat.
Ir Hugua selaku bupati WAKATOBI  berharap dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan itu, keamanan yang ada di pulau wangi-wangi bisa di jaga keamananya agar wisatawan sering datang berkunjung di Wangi-wangi. Selama ini pariwisata memang menjadi potensi utama keamanannya selain perekonomian daerah.
Taman Nasional Wakatobi menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Taman Nasional Wakatobi terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Terumbu karang yang masih lestari dan berbagai satwa laut menjadi pemikat wisatawan untuk datang dan datang lagi. Selain itu berbagai objek wisata sejarah juga disajikan Wakatobi. Selain itu wisatawan bisa menikmati wisata budaya berupa tari tradisional, pesta adat, dan tradisi adat lainnya..



























BAB IV
PENUTUP

1.            KESIMPULAN

Pulau Wang-wang memiliki banyak potensi wisata baik wisata Alam,wisata bahari, maupun wisata Budaya, dimana pulau ini dikenal oleh masyarakat sebagai Pulau Wanci dan termaksud dalam ibu kota dari Kabupaten WAKATOBI, dimana WAKATOBI merupakan TAMAN NASIONAL .selain itu terdapat bebarapa DTW Alam,Buatan,dan Budaya. Salah satunya yaitu CEMARA BEACH, WUNGKA TOLIAMBA WAKATOBI, DAN KARIAA’A.
1.1      Akseseibillitas untuk menuju pulau Wangi-wangi masih begitu sulit untuk dijangkau walaupun di pulau wangi-wangi terdapat Bandar Udara, dan Pelabuhan.
 Untuk Bandar Udaranya sendiri hanya beroperasi setiap hari dengan menggunakan pesawat Wings dan hanya menampung sebanyak kurang lebih 20 orang. Untuk pelabuhannya sendiri pulau wangi-wangi juga terdapat Pelabuhan Veri dan Pangulubello atau biasa diesebut oleh masyarakat setempat Jembatan Panjang. Namun pelabuhan tersebut hanya di singgahi oleh kapal-kapal kecil yang sehingga menyulitkan wisatawan yang datang berkunjung.

1.2      Kurangnya keamanan yang ada di pulau Wangi-wangi khususnya di tempat-tempat DTW yang ada. Apalagi jumlah pengunjung di Wakatobi semakin  meningkat sangat pesat. Dengan Jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi  sudah mencapai 17.000 orang. Ir Hugua yang menjadi bupati pertama Wakatobi sejak tahun 2006 itu bercerita bahwa pada tahun 2009 lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi hanya sekitar 1.500 orang. Setelah dioperasikannya Bandara Matahora yang menghubungkan Wakatobi dan Kendari, jumlah wisatawan ke Wakatobi meningkat pesat.


2.            SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka beberapa saran yang di
sampaikan antara lain:

1.            Agar pemerintah daerah pulau Wangi-wangi dapat melakukan peningkatan kualitas pelayanan pariwisata berupa adanya petugas keamanan di pulau Wangi-wangi khususnya di tempat Daya Tarik Wisatanya. Sehingga ketika wisatawan datang berkunjung di DTW tersebut bisa merasa aman ketika berada di pulau Wangi-wangi. Serta adanya  pendayagunaan fasilitas berupa sarana dan prasarana vital maupun sarana dan prasarana pendukung pada daya Tarik wisata berada di pulau Wangi-wangi.

2.            Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pulau Wangi-wangi agar menindak lanjuti transportasi udara maupun darat di permudah. Dituangkan dalam rencana pengembangan dan pengelolaan pariwisata pulau Wangi-wangi sehingga sektor pariwisata dapat memberi kontribusi lebih besar terhadap pendapatan asli daerah terutama meningkatkan jumlah wisatawan yang datang berkunjung dan  juga memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat utamanya di sekitar Daya Tarik Wisata di Pulau Wangi-wangi.






DAFTAR PUSTAKA

        http://www.indonesia.travel/sites/site/763http://life.viva.co.id/news/read/620860-eksotisme-pulau-wangi-wangi--gerbang-menuju-wakatobihttps://https://www.wakatobi.com/http://www.wakatobikab.go.id/statik/wisataalam/wisata.alam.htmlhttps://kazwini13.wordpress.com/2013/01/11/pantai-cemara-wanci-wakatobi/http://ristaliar.blogspot.co.id/2014/01/acara-adat-karia-di-wakatobi.htmlhttp://darismayanti.blogspot.co.id/2014/09/wisata-budayawakatobi.htmlhttp://ariafun.tumblr.com/post/109063204037/di-puncak-wuta-toliamba-wakatobi-toliamba-wancihttp://websta.me/location/545225899?lang=idhttp://rimanews.com/read/20140506/150098/sihir-wakatobi-ii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar